Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hukum Newton, Sir Isaac Newton Sebagai Pencetus Hukum Newton, Pengertian Hukum Newton, dan Bunyi Hukum Newton

DAPODIK.co.id - Hukum Newton, Sir Isaac Newton Sebagai Pencetus Hukum Newton, Pengertian Hukum Newton, dan Bunyi Hukum Newton.



Hukum Newton atau hukum gerak Newton adalah sesuatu yang cukup sering dibahas dalam pelajaran Fisika, khususnya tentang gerak. Gerak ini adalah salah satu kata yang tidak bisa dilepaskan dari kegiatan kita sehari-hari. Karenanya materi tentang gerak selalu menarik untuk diikuti, termasuk hukum gerak Newton.

 

Hukum ini disebut-sebut sebagai pondasi dari mekanika klasik yang dijelaskan dalam 3 hukum Fisika. Nah, seperti namanya, hukum gerak Newton ini adalah hukum yang dikemukakan oleh Sir Isaac Newton. Siapakah itu? Bisa Anda ketahui melalui penjelasan singkat di bawah ini, sekaligus dengan pengertian dan bunyi hukumnya.

 

Sir Isaac Newton Sebagai Pencetus Hukum Newton

 

Isaac Newton adalah seorang yang berada di balik penemuan mengenai teori hukum gerak serta gravitasi di dalam dunia ilmu Fisika. Isaac Newton itu sendiri memang merupakan seorang filsuf bidang Matematika dan Fisika asal Inggris.

 

Sosok ini mempunyai sejumlah karya, salah satunya berupa buku yang berjudul Philosophiae Naturalis Principia Mathematica atau Prinsip Matematika dalam Filsafat Alam. Buku inilah yang kemudian menjadi pondasi bagi perkembangan ilmu Matematika serta ilmu Fisika modern.

 

Dan sebagai apresiasi atas dedikasinya pada ilmu pengetahuan, Isaac Newton kemudian memperoleh gelar bangsawan kehormatan tahun 1705 dari Kerajaan Inggris.

 

Pengertian Hukum Newton

 

Hukum Newton merupakan hukum yang menggambarkan hubungan tentang gaya yang bekerja pada suatu benda serta gerak yang diakibatkan olehnya. Sedikit mirip dengan hal tersebut, definisi lain hukum gerak tersebut ialah hukum yang terdapat dalam ilmu Fisika yang menggambarkan tentang hubungan antara suatu gaya bergerak yang diakibatkan oleh adanya suatu sebab.

 

Hukum yang dicetuskan oleh fisikawan asal Inggris tersebut terdiri atas 3 bagian yang kemudian dikenal sebagai Hukum I, II dan III Newton.

 

Bunyi Hukum Newton

 

Bunyi hukum I, II dan III Newton adalah berbeda-beda dan pastinya juga mempunyai penjelasan yang berbeda-beda. Berikut uraiannya.

 

1.    Hukum I Newton

 

Bunyi hukum I Newton ialah: “apabila resultan gaya yang bekerja pada suatu benda itu sama dengan nol, maka benda yang tadinya diam akan tetap dalam kondisi diam. Sementara benda yang awalnya bergerak, juga akan tetap bergerak dengan kecepatan yang tetap”.

 

Bunyi hukum I Newton di atas menunjukkan bahwasanya benda akan berusaha untuk mempertahankan kondisi awalnya. Maksudnya, apabila pada awalnya benda yang dimaksud itu diam, maka dia akan terus berusaha untuk tetap diam. Demikian pula dengan benda yang pada awalnya bergerak juga akan berusaha agar tetap bergerak.

Karena adanya kecenderungan untuk mempertahankan posisi semula itulah, maka hukum I Newton kemudian biasa disebut sebagai hukuminersia, dan terkadang juga disebut sebagai hukum kelembaman.

 

Ada banyak contoh yang menggambarkan hukum I Newton ini. Diantaranya ialah ketika Ada berkendara, kemudian kendaraan tersebut dipaksa untuk berhenti secara tiba-tiba, maka badan Anda mempunyai kecenderungan untuk maju ke depan. Inilah yang kemudian dimaksud dengan kecenderungan untuk tetap melaju.

 

Atau ketika Anda baru saja menaiki kendaraan yang awalnya diam, tubuh Anda akan cenderung tersentak ke arah belakang ketika kendaraan tersebut mulai dipacu. Dari kedua contoh tersebut bisa dipahami pula bahwasanya hukum I Newton juga dipengaruhi oleh massa benda, dimana semakin besar massa maka semakin besar pula kelembamannya. Begitu pula sebaliknya.

 

Nah, karena kelembaman ini dipengaruhi oleh massa, maka ini juga turut mempengaruhi besarnya daya dan gaya yang dibutuhkan guna melakukan percepatan ketika benda berada dalam kondisi yang diam atau menghentikan benda yang awalnya berada dalam kondisi bergerak. Karenanya hukum I Newton mempunyai rumus ∑F = 0.

 

2.    Hukum II Newton

 

Adapun bunyi hukum II Newton ialah: “Percepatan suatu benda akan berbanding lurus dengan jumlah gaya total yang bekerja pada benda tersebut serta berbanding terbalik dengan massanya. Kemudian, arah percepatannya sama dengan arah gaya total yang bekerja padanya”.

 

Maksud dari hukum ini adalah gaya yang bekerja pada suatu benda akan bertambah besar apabila diberi dorongan daya yang arahnya sama dengan laju arah gaya benda yang dimaksud. Tetapi, apabila benda itu diberikan gaya yang berlawanan arah dengan gaya benda itu, maka ini akan memperlambat laju gaya benda yang dimaksud dan bahkan menghentikannya.

 

Intinya adalah gaya total yang diberikan pada suatu benda bisa mengakibatkan terjadinya perubahan percepatan. Contoh mudah untuk hukum II Newton ini, apabila Anda melemparkan batu ke atas, maka batu tersebut akan semakin tinggi dengan kecepatan konstan. Tetapi, karena terdapat gaya gravitasi, maka pada posisi tertentu batu akan terus melambat sampai berhenti.

 

Setelahnya batu akan kembali turun ke bumi dengan kecepatan massa batu tersebut ditambah dengan gaya gravitasi yang akan semakin membuat batu meluncur turun lebih cepat. Karenanya, rumus dari hukum II Newton ini adalah F = m a.

F = gaya, m = massa benda dan a = percepatan.

 

3.    Hukum III Newton


Bunyi hukum III Newton adalah: “apabila suatu benda memberi gaya pada benda lain, maka nantinya benda yang diberi gaya tersebut akan memberikan gaya pula yang besarnya itu sama dengan gaya yang diterimanya dari benda pertama. Namun, arahnya adalah berlawanan”.

 

Dari bunyi hukum III Newton di atas bisa diketahui bahwasanya setiap aksi tentu akan menimbulkan reaksi. Contoh untuk hukum yang ketiga ini ialah ketika Anda memukul meja. Kegiatan ini sama artinya dengan Anda memberikan gaya pada meja tersebut. Nah, karena Anda memberinya gaya, maka meja itu juga akan memberi gaya kembali pada tangan Anda.

 

Besar gaya yang diberikan oleh meja pada tangan Anda sama dengan gaya yang Anda berikan pada meja. Hanya saja, arahnya berlawanan. Karenanya ketika Anda memukul meja, tangan akan menjadi terasa sakit. Dan semakin kuat pukulan Anda pada meja, tangan Anda akan menjadi lebih sakit karena gaya yang diberikan oleh meja semakin kuat pula.

 

Maka dari itu, rumus hukum III Newton ini adalah F1 = - F2 atau F aksi = - F reaksi. Dimana F1 di sini adalah gaya yang diberikan pada benda nomor 2, sementara F2 adalah gaya yang diterima kembali oleh benda nomor 1.

 

 

Jika selama ini gerak benda adalah sesuatu yang kita anggap biasa, maka dengan adanya hukum Newton ini sebenarnya gerak benda tersebut adalah hal yang sangat menarik untuk diamati. Karenanya, setelah Anda mengetahui berbagai hal di atas, jangan lupa untuk dilanjutkan dengan mencari latihan soal ya, supaya pengetahuan Anda mengenai penerapan hukum Newton bertambah. Semoga bermanfaat.


Posting Komentar untuk "Hukum Newton, Sir Isaac Newton Sebagai Pencetus Hukum Newton, Pengertian Hukum Newton, dan Bunyi Hukum Newton"