Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Refleksi Pembelajaran Mengenal Apa Sebenar Itu Pantun

Secara garis besar pengertian Pantun adalah puisi melayu asli yang sudah mengakar lama di budaya masyarakat. Pantun salah satu jenis karya sastra yang lama. Lazimnya puisi hanya terdiri atas 4 larik (baris) bersajak ab-ab atau aa-aa. Pada awal mulanya pantun merupakan sastra lisan, tapi kini pantun juga ada dalam bentuk tulisan. 

Pembelajaran ini bersifat ringan, santai, dan menyenangkan. Guru bermaksud membuat suasana belajar lebih merdeka dengan mengenalkan pantun, meminta siswa berkreasi membuat pantun secara mandiri, dan menyajikannya melalui aplikasi Grup Whatsapp (WA). Strategi pembelajaran yang digunakan adalah dengan memaksimalkan pertemuan daring dengan menggunakan obrolan grup dan video call. Sehingga interaksi selama pembelajaran berjalan secara langsung. 


Topik yang dipilih dalam pembelajaran ini adalah mengenal Pantun, dengan tujuan agar peserta didik mengenal ciri-ciri sebuah pantun, jenis-jenis pantun dan dapat membuat pantun dengan benar, serta mampu menunjukkan kemampuan berpantun dengan baik. Dalam pembelajaran kali ini, siswa sangat bersemangat. Mereka antusias dalam belajar, terutama ketika guru memberi stimulus berupa pemberian pantun langsung dari guru yang harus mereka balas. 

Atas kondisi ini siswa merespons dengan semangat dan antusias menyelesaikan tugasnya. Guru menjadikan suasana semenarik mungkin dengan memberi dorongan dan semangat. Seusai pembelajaran, melalui jaringan pribadi (japri)guru meminta penjelasan dari para siswa bagaimana kesan siswa dalam pembelajaran pantun yang telah dilaksanakan. Siswa memberikan beragam respon positif. Rata-rata mereka senang dan menikmati pembelajaran berbalas pantun. Mereka lebih mudah mengidentifikasi ciri-ciri dan jenis pantun melalui video yang mereka tonton. Siswa juga merasa tertantang untuk membalas pantun yang disajikan, dan bersemangat ketika mereka mendapatkan apresiasi atas penampilannya. Apresiasi diberikan oleh guru dan teman-temannya. Suasana belajar yang dimodifikasi oleh guru menjadikan siswa merasa seperti berada di dalam kelas, berbagi dan belajar bersama. Suatu keadaan yang senantiasa mereka rindukan selama ini. 

Selama pembelajaran terdapat kelebihan dan kelemahan. Beberapa kelebihannya adalah siswa belajar dengan antusias, materi pantun dapat dipahami dengan lebih baik dengan tampilan video. Siswa tidak merasa bosan karena materi tidak perlu dibaca dari buku ataupun teks lain. Persentase daya tangkap terhadap indikator pembelajaran meningkat. Siswa mendapatkan pengalaman baru dengan mengekspresikan pesan-pesan melalui karya sastra puisi. Dengan membalas pantun, maka akan meningkatkan daya rasa (sense) terhadap keadaan di sekitarnya (sesuatu yang dilihat, dibaca, didengar, dan dirasakan) dikarenakan siswa tertantang untuk membalas sebuah pantun yang disajikan. Guru memasukkan kondisi terkini dalam memberikan pantun yang akan dijawab siswa. Kondisi terkini tersebut adalah bagaimana keadaan siswa di saat harus bersekolah dari rumah, apa yang mereka rasakan setelah sekian lama di rumah saja, dan tema-tema yang terkait dengan situasi kekinian. Pembelajaran juga meningkatkan antusiasme siswa karena karya sastra mereka mendapat penghargaan dan apresiasi positif dari teman-teman dan guru. Mereka menyebutnya pantun corona. Guru mengapresiasi ide tersebut dan siswa sangat senang dan bersemangat. Selanjutnya siswa akan saling memberi pujian, saran dan perbaikan akan karya-karyanya, siswa akan belajar dalam suasana yang menyenangkan. Kondisi ini akan berdampak positif bagi keterlangsungan pembelajaran dari rumah. 

Selama Pembelajaran jarak jauh, terjalin suatu komunikasi yang lebih intensif antara guru dengan wali murid. Selain membuat Grup WA kelas, guru juga membuat grup WA khusus orang tua siswa. Hal ini merupakan sebuah kemajuan dalam mencapai keberhasilan sebuah pendidikan. Komunikasi ini terjalin lebih baik dari pada sebelumnya. Setidaknya guru memiliki seluruh kontak wali murid. Sehingga terjadi sharing dan kerjasama yang baik dalam bersama-sama menghadapi tantangan pembelajaran jarak jauh ini. Guru juga menjadi lebih mengenal siswanya lebih dekat. Ketika ada permasalahan yang dihadapi, seperti kesulitan siswa memahami materi ajar, hambatan dalam belajar dan sebagainya, maka guru dan orang tua bersama-sama mencari jalan keluar yang lebih baik. Komunikasi ini juga meminimalisir kesalahpahaman yang mungkin muncul antara orang tua dan guru. Hal yang lumrah terjadi dikarenakan situasi belajar yang berbeda dari hari-hari biasanya. Selama pembelajaran, kendala yang ditemui adalah jumlah keterlibatan siswa yang tidak bisa diprediksi, karena ada saja siswa yang tidak bisa mengikuti pelajaran pada waktu yang telah ditentukan, sehingga berakibat pada terlambatnya memahami materi dan menyampaikan tugas-tugas belajarnya. Kendala selanjutnya adalah, bahwa pembelajaran akan lebih efektif dan efisien jika dilakukan menggunakan aplikasi zoom maupun google classroom. Namun kondisi Jaringan internet yang belum memadai, maka tidak memungkinkan menggunakan aplikasi ini. 

Guru mensiasatinya dengan mengefektifkan Grup Whatsapp dan menghubungi siswa yang tidak aktif melalui telepon. Penyebab dari keterbatasan ini adalah karena domisili siswa yang bervariasi, dan berada di desa yang akses internet belum begitumemadai. maka akses mereka untuk mendapatkan jaringan yang bagus juga berbeda-beda, ditambah faktor jenis alat komunikasi (HP) siswa yang berbeda-beda (sebagian memiliki HP dengan jaringan 4G, sebagian masih 3G) tentunya mempengaruhi kekuatan jaringan. Adapun kendala yang selanjutnya yaitu kurangnya pemberian dukungan maupun apresiasi dari pihak-pihak yang berkepentingan mengenai kiat-kiat pembelajaran selama pandemi ini. Hal ini membuat guru harus berusaha mencari strategi pembelajaran secara mandiri untuk melangsungkan pembelajaran yang menarik bagi peserta didiknya. 

Akan lebih baik jika pihak pihak pemangku kepentingan di bidang pendidikan memberikan semacam sosialisasi akan pembelajaran yang menyenangkan dan menarik selama belajar jarak jauh ini. Sehingga guru sudah memiliki bekal yang cukup dan lebih siap dalam menghadapi kondisi yang terjadi serta guru bisa menampilkan performa terbaik dalam memberikan pendidikan kepada siswa-siswanya di masa pandemi ini. 

Sumber: Sahid Agus Nur Hamid, M.Pd

Posting Komentar untuk "Refleksi Pembelajaran Mengenal Apa Sebenar Itu Pantun"