Sanksi sosial merujuk pada tindakan atau pemisahan yang diterapkan oleh masyarakat terhadap individu atau kelompok yang melanggar norma sosial. Sanksi sosial memiliki tujuan untuk menegakkan perilaku yang diterima oleh masyarakat dan menjaga keharmonisan dalam interaksi sosial.

Pengertian Sanksi Sosial

Sanksi sosial merupakan tindakan yang diberikan oleh masyarakat sebagai respon terhadap pelanggaran norma-norma sosial yang berlaku. Sanksi ini berfungsi untuk menegakkan tata tertib dan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat.

Sanksi sosial dapat berupa pujian, penghargaan, atau dorongan positif kepada individu yang mematuhi norma sosial, serta hukuman atau teguran kepada individu yang melanggar norma sosial. Tergantung pada tingkat pelanggaran, sanksi sosial dapat berupa ejekan, penolakan, isolasi sosial, atau stigma.

Melalui pemberian sanksi sosial, masyarakat berupaya untuk mempengaruhi perilaku individu agar sesuai dengan norma sosial yang berlaku. Sanksi sosial juga berfungsi sebagai mekanisme kontrol sosial yang bertujuan untuk menjaga kohesivitas dan keharmonisan dalam masyarakat.

Pengertian Sanksi Sosial Menurut Para Ahli

Sanksi sosial adalah tindakan atau penalti yang diberikan kepada individu atau kelompok yang melanggar norma-norma sosial yang berlaku dalam masyarakat. Sanksi sosial bertujuan untuk mengontrol perilaku dan memperbaiki norma-norma tersebut agar tetap dihormati dan diikuti oleh anggota masyarakat.

Para Ahli

1. Emile Durkheim: Sanksi sosial adalah mekanisme kontrol sosial yang melibatkan reaksi negatif dari masyarakat terhadap individu yang melanggar norma-norma sosial. Tujuan sanksi ini adalah untuk menjaga keharmonisan dan stabilitas sosial.

2. Travis Hirschi: Menurutnya, sanksi sosial berperan penting dalam membentuk ikatan sosial yang kuat antara anggota masyarakat. Melalui sanksi sosial, individu cenderung mematuhi aturan-aturan sosial agar tidak kehilangan reputasi dan dukungan sosial dari lingkungan sekitarnya.

3. KKBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia): Sanksi sosial adalah penilaian atau akibat buruk yang diterima seseorang karena melanggar aturan-aturan sosial dalam masyarakat, baik berupa penolakan, hukuman moral, atau tindakan dari individu atau kelompok lain.

Jenis-Jenis Sanksi Sosial Beserta Contohnya

Sanksi sosial adalah tindakan yang diberikan oleh masyarakat sebagai reaksi terhadap perilaku yang dianggap melanggar norma dan nilai-nilai yang berlaku.

Berikut ini adalah beberapa jenis sanksi sosial beserta contohnya:

1. Sanksi Positif

Sanksi positif adalah bentuk penghargaan dan pujian yang diberikan sebagai respons atas perilaku yang dianggap positif. Contohnya, memberikan apresiasi kepada individu yang secara sukarela membantu korban bencana.

2. Sanksi Negatif

Sanksi negatif adalah bentuk hukuman yang diberikan akibat perilaku yang dianggap melanggar norma. Contohnya, memperingatkan atau menghukum individu yang melakukan kecurangan dalam sebuah kompetisi.

3. Sanksi Formal

Sanksi formal adalah sanksi yang ditetapkan secara resmi dan disahkan oleh lembaga atau otoritas yang berwenang. Contohnya, denda atau hukuman penjara kepada pelaku kejahatan.

4. Sanksi Informal

Sanksi informal adalah sanksi yang muncul secara spontan dari masyarakat tanpa adanya aturan yang ditetapkan secara resmi. Contohnya, mengucilkan atau mengabaikan individu yang melakukan perilaku tidak etis di lingkungan sekitar.

5. Sanksi Primer

Sanksi primer adalah sanksi yang diarahkan langsung kepada individu yang melanggar norma. Contohnya, mendapatkan teguran atau celaan langsung dari orang lain karena melakukan tindakan yang merugikan.

6. Sanksi Sekunder

Sanksi sekunder adalah sanksi yang mengikutsertakan pihak lain dalam memberikan tanggapan terhadap pelanggaran sosial. Contohnya, penyiaran melalui media massa mengenai perilaku buruk seorang figur publik yang melanggar norma.

Kesimpulan

Sanksi sosial merupakan tindakan atau penghukuman yang diberikan oleh masyarakat terhadap individu yang melanggar norma-norma sosial. Tujuan dari sanksi sosial adalah untuk memperbaiki perilaku dan mengedukasi individu agar dapat berintegrasi kembali dalam masyarakat.