Pendidikan, 8 Cara Mengajari Anak Sopan Santun

DAPODIK.CO.ID - Pendidikan, 8 Cara Mengajari Anak Sopan Santun. Keramahan dan kesopanan ini tentu bukanlah hal yang sudah ada dalam diri seseorang akan tetapi perlu ditanamkan kepada orang tersebut sejak ia kecil oleh orang tuanya, agar keramahan dan kesopanan tertanam dalam dirinya dan ia tunjukan dalam perilaku nya sehari-hari. Sekarang ini keramahan dan kesopanan yang disandang oleh bangsa Indonesia mulai agak sedikit luntur.

 

Hal ini dipengaruhi oleh budaya barat dan kurang ditanamkannya sopan santun sejak dini. Kita lihat saja fakta di lapangan, terutama di kota-kota besar, contohnya  warga yang tinggal di kompleks mereka terlihat apatis, kurang peduli dengan  tetangganya satu sama lain. Ketika lewat dihadapan orang kebiasaan mengucapkan permisis mulai ditinggalkan. Contoh lain sekarang ini sering terdengar berita di Televisi anak membunuh orang tua. Ataupun anak membangkang pada orang tua, bahkan berani berbicara dengan suara keras kepada orang tua, bahkan tidak menghargai orang tua.

 

Kasus-kasus di atas menunjukan bahwa sopan santun dan rasa ramah tamah dalam diri seseorang itu telah hilang. Oleh karena itu anda sebagai orang tua perlu menanamkan sopan santun sejak dini kepada anak anda, agar kermahan dan kesopanan warga Indonesia tetap terjaga. Lalu bagaimanakah caranya?

 

Berikut 8 cara mengajari anak sopan santun yang bisa anda lakukan untuk menanamkan sopan santun sejak dini:

 

1.   Ucapkan Maaf Ketika Bersalah

 

Biasakanlah tanamkan pada anak anda jika ia melakukan kesalahan maka ia harus meminta maaf pada siapapun itu jangan pandang bulu. Jika anak sudah dibiasakan untuk meminta maaf sejak ia masih kecil maka ia akan mudah untuk mengucapkan maaf kepada orang lain tanpa gengsi hingga ia dewasa.

 

2.   Ucapkan Terimaksih Jika Diberi Sesuatu

 

Biasakan anak untuk mengucapkan terima kasih jika diberi sesuatu oleh orang lain. Ucapan terimakasih merupakan sebuah penghargaan yang akan membuat  seseorang yang diberikan ucapan tersebut merasa dihargai.

 

3.   Mengucapkan Permisi Ketika Lewat Dihadapan Orang

 

Ketika lewat dihadapan orang lain ajarkanlah anak anda agar mengucapkan permisi, karena hal tersebut merupakan sebuah tata kesopanan.

 

4.   Katakan Maaf Atau Tolong Ketika Meminta Bantuan Orang Lain

 

Biasakanlah kepada anak anda jika ia membutuhkan bantuan orang lain agar  mengucapkan kata maaf atau tolong di awal kalimat, dan juga jangan lupa tanyakan juga kesediannya untuk membantu atau tidak.

 

5.   Berikan Senyuman Atau Anggukan Kepala Jika Bertemu Dengan Orang Yang Dikenal

 

Hal ini bisa anda tanamkan pada anak yang sudah mulai sedikit besar, seperti anak yang sudah mulai masuk SD atau TK.

 

6.   Berbicara Dengan Orang Yang Lebih Tua Tidak Boleh Dengan Suara Keras

 

Terkadang karena pengaruh lingkungan jika anak berdebat dengan orang tua dia bisa saja mengeluarkan suara yang lebih keras dari anda bahkan seperti membentak. Nah beritahukanlah anak anda bahwa hal tersebut tidak baik, jika tetap seperti itu maka ketika dia marah anda yang harus melunak agar lama kelamaan anak anda malu dan tidak melakukan kebiasaan tersebut.

 

7.  Tidak Menyela Pembicaraan Orang Lain

Terkadang karena rasa ingin tahu yang tinggi seorang anak suka menyela  pembicaraan orang lain, nah tanamkan pengetahuan bahwa menyela pembicaraan orang lain itu tidak sopan. Tunggulah hingga orang lain selain berbicara baru berbicara atau jika ingin menyela harus meminta izin terlebih dahulu pada orang yang bersangkutan.

 

8.   Berbicara Dengan Bahasa Yang Baik Dan Sopan

 

Lingkungan sangat berpengaruh pada penguasaan bahasa seorang anak. Apabila ia berada di lingkungan orang-orang yang bahasanya kurang baik biasanya ia juga akan memilki bahasa yang sama. Oleh karena itu anda harus bisa membimbingr agar ia tetap memiliki bahasa yang baik.

 

Nah itulah 8 cara mengajari anak sopan santun yang memang sudah sewajarnya  anda tanamkan pada anak anda agar kelak ia memiliki sopan santun yang baik. Hendaknya anda tidak hanya sekedar mengajarkan dan menanamkannya  kepada anak.

 

Tetapi anda harus mencontohkannya terlebih dahulu, karena biasanya tanpa diperintahkan dengan melihat contoh/teladan anak anda bisa langsung mengikuti. Apalagi jika ditanamkan dan dicontohkan pasti hasilnya lebih baik.

Berbagi :